34 Parpol, Golput, dan Pemilu

Pemilu 2009 tinggal hitungan bulan lagi. KPU telah mensahkan 34 parpol nasional ikut serta dalam ajang pesta demokrasi di negeri ini. Namun, pada faktanya jumlah parpol yang relatif banyak akan menambah daya apatis masyarakat terhadap perubahan melalui pemilu di negeri ini. Hal ini terlihat 30 % Pilkada daerah pun adalah golput yang berarti menganggap perubahan semu dalam sistem demokrasi kufur ini.

Rakyat tengah gelisah dihadapakan pada banyaknya permasalahan pelik dan menguntit sehari-hari. Di mulai dari BBM yang harganya naik dan melangit serta langka, Ahmadiyah yang tidak jadi dibubarkan, Sembako yang meningkat dan tindak kriminalitas yang naik 300% dalam setahun. Sehinga janji-janji parpol saat kampanye berlangsung tidak mempan dan mampu menggoda hati nurani rakyat. Rakyat mulai sadar bahwa elite politik tengah mempermainkan mereka sebagai kelinci-kelinci percobaan.

Partai-partai yang berkedok peduli rakyat hanya sebagai tameng mereka yang sebenarnya adalah partai busuk. Pantas saja tindakan apatisme ini, bukan dilandasi karena alsana tidak sempat mencoblosnamun masyarakat telah sadar benar bahwa saat ini pemerintah tidak mampu membuat solusi-solusi cerdas dalam menyelesaikan problematika ummat dan melihat pemerintah mudah ditekan oleh intervensi asing. Sehingga pada dasarnya pemilihan presiden dan legislatif bukan zamannya lagi untuk diutamakan karena ada sesuatu yang ahrus diutamakan yaitu berkibarnya islam sebagai Ideologi dan solusi cerdas dalam menghadapi setiap persoalan-persoalan negeri ini.

Dan untuk menerapkannya tiada lain harus ditegakkan konstitusi yang begitu agung dan mulia sebagai wadah kehidupan yang penuh berkah yaitu Daulah Khilafah Rasyidah yang dihapuskan 28 Rajab 87 tahun silam.

~ oleh aprys pada Oktober 8, 2008.

Tinggalkan komentar